Ibnu Al-Qoyyim rahimahumullah mendefinisan fakir ialah engkau bukan untuk dirimu dan dirimu bukan sama sekali untuk dirimu, karena engkau dan dirimu hanya untuk Allah SWT semata.
Orang yang merasa fakir dan butuh Allah akan selalu mengutamakan cintanya kepada Allah SWT dibanding cintanya kepada orang lain. Orang yang seperti itu maka ketenangan dirinya, hiburan matanya, dan kedamaian jiwanya adalah ketika bersujud.
Tiada pilihan yang tepat bagi kita sebagai hamba yang fakir kecuali meninggalkan larangan-Nya dan menjalankan perintah-Nya
Atau lebih spesifik nya “ kami dengar dan kami taat “
| |
Semoga dengan ketaatan kita menjadi hambanya yang muflihun dan faizun sebagaimana firmanNya dalam surah An-Nur atay 51-52. Amiiien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar